Lionel Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia

Arahpolitik – Messi dan Di Maria sadar impian menjadi juara kembali terancam. Bagaimana tidak, semesta seakan tidak mendukung perjuangan mereka.

Sempat unggul 2-0, Prancis bisa menyamakan kedudukan saat laga tersisa 10 menit. Argentina kembali memimpin di tambahan waktu, sebelum Prancis lagi-lagi mengejar untuk memaksa digelarnya adu penalti.

Semua perasaan itu berubah begitu Gonzalo Montiel menunaikan tugas sebagai algojo keempat Argentina. Messi tidak kuat berlari menuju Montiel atau Emiliano Martinez, kiper Argentina yang kembali tampil apik dengan menghalau tendangan Kingsley Coman.

ia menjatuhkan diri dan berlutut di lingkaran tengah lapangan. Emosinya tumpah karena beban berat di pundak menghilang. Gelar yang dinanti akhirnya sukses mereka raih.

Sejak muncul di pentas utama, Messi memang sangat diharapkan bisa mengakhiri puasa gelar Piala Dunia setelah Diego Maradona mempersembahkan Piala Dunia pada 1986. Sebuah tuntutan yang dialami juga para bocah ajaib Argentina pendahulunya, mulai Ariel Ortega, Juan Roman Riquelme, hingga Pablo Aimar.

Messi gagal membantu seniornya itu saat ambil bagian di Piala Dunia 2006 dan 2010. Sosok kelahiran Rosario ini juga urung melakukannya saat berada pada usia emas dan memimpin La Albiceleste di 2014 atau 2018.

Baru di penghujung karier Messi bisa mewujudkan harapan. Dia membantu Argentina menaklukkan Prancis 4-2 (3-3) melalui adu penalti untuk merebut gelar ketiga sepanjang sejarah. Messi mencapai ini pada usia 35 tahun dalam penampilan terakhir di Piala Dunia.

“Ini adalah impian setiap anak-anak. Saya beruntung bisa memenangkan segalanya dalam karier. Tapi ada satu yang hilang,” ungkap Messi.

“Lihat dia, betapa indahnya! Saya sangat menginginkan trofi ini. Kami sempat menderita dalam perjalanan, namun akhirnya bisa mendapatkannya. Saya ingin menutup karier dengan trofi ini. Sekarang saya tidak bakal meminta apa-apa lagi. Terima kasih Tuhan yang sudah memberi semuanya,” Pungkas Messi.

Peran Besar Dalam Suksesnya Langkah Argentina

Messi berperan besar dalam suksesnya Argentina menuju tangga Juara di Piala Dunia Qatar 2022. Dia hanya tercatat gagal menyumbang gol atau assist sekali pada laga kontra Polandia di fase Grup C.

Messi total mencetak tujuh gol, hanya saja kalah dari striker Prancis Kylian Mbappe. Messi juga membuat tiga assist, paling tinggi pada kategori statistik tersebut bersama empat pemain lain.

Performa tersebut berbuah sejumlah rekor. Messi membuat dirinya sebagai pemain pertama yang mencetak gol pada tiap fase Piala Dunia usai dua kali menaklukkan kiper Prancis Hugo Lloris pada laga puncak.

Sebelumnya Messi membobol gawang Arab Saudi dan Meksiko (grup), Australia pada (16 besar), Belanda (8 besar), serta Kroasia di (semifinal) untuk membawa Argentina lolos ke final Piala Dunia Qatar 2022.

sewaktu membuat gol melawan Kroasia di Lusail Starium, Rabu 14 Desember 2022 dini hari WIB, Messi mengikuti jejak lima nama. Mereka adalah Salvatore Schillaci (1990), Roberto Baggio (1994), Hristo Stoichkov (1994), Davor Suker (1998), dan Wesley Sneijder (2010).

Namun, para pendahulunya itu tidak ada yang bisa menciptakan gol di final. Schillaci (Italia), Stoichkov (Bulgaria), dan Suker (Kroasia) tidak mendapat kesempatan karena negara masing-masing takluk di semifinal.

Sementara Baggio (Italia) dan Sneijder (Belanda) gagal melanjutkan performanya. Keduanya bahkan sama-sama bernasib buruk dan mengalami kekalahan, dan dengan Baggio bahkan gagal menunaikan tugas sebagai eksekutor pada adu penalti.

Messi juga menjadi pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak di Piala Dunia. menjalani 26 laga, dia mengungguli legenda Jerman Lothar Matthaus.

La Pulga juga menobatkan dirinya sebagai pemain tersubur sepanjang masa Argentina di Piala Dunia. Sebelumnya tertinggal dari Gabriel Batistuta, dia kini unggul tiga angka atas sang legenda dengan total 13 gol.