3 Partai Politik Tertua Yang Ikuti Pemilu 2024

Arahpolitik – Terdapat tiga partai politik tertua yang masih eksis di Politik Indonesia hingga saat ini dan ikut serta dalam pemilu 2024 yang akan datang. Keberadaanya 3 Partai tersebut bahkan terhitung sejak sebelum reformasi 1998. Hasil rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut parpol tahun 2024 pada 14 Desember 2022, terdapat 17 partai politik nasional dan juga ada 6 partai lokal Aceh yang lolos mengikuti Pemilu 2024. Dari 17 parpol yang ikut serta, kebanyakan diisi oleh beberapa nama baru seperti Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Partai Politik Yang Telah Berdiri Sebelum Era Reformasi Tahun 1998

  1. Partai Golongan Karya
    Partai Golkar Dikutip dari partaigolkar.com, Partai politik tertua ini merupakan partai yang telah dirintis sejak zaman orde lama, kehadirannya ini baru ditunjukkan pada masa orde baru dalam rangka pembaharuan politik Indonesia Tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada waktu itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golongan Karya mulai mengusung nama partai semenjak berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.

Sudah banyak nama-nama tenar yang memimpin Partai Golkar, Antara lain seperti Nama Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, dan untuk saat ini dipegang oleh Airlangga Hartarto. Pada Pemilu 2024, Partai Golkar mendapatkan nomor urut 4.

  1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Pada awalnya partai politik ini hanya bernama Partai Demokrasi Indonesia yang berdiri pada 10 Januari 1973. Partai ini merupakan peleburan antara Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik. Namun pada tahun 1996, terjadi konflik internal pada partai ini yang membuatnya terpecah menjadi dua kubu yakni kubu Suryadi yang disahkan oleh Soeharto dan kubu Megawati Soekarnoputri. Karena lengsernya pemerintahan Soeharto pada 1998 membuat kubu Megawati semakin kuat dan kemudian mengubah nama menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 agar dapat mengikuti Pemilu 1999. Dari sini, Megawati berhasil mendongkrak partainya hingga eksis sampai saat ini. Bahkan dalam satu dekade terakhir PDIP selalu memperoleh suara tertinggi dalam pemilu. Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan mendapatkan nomor urut 3.

3. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Melansir dari ppp.or.id, Partai Persatuan Pembangunan merupakan hasil gabungan dari 4 partai keagamaan. Yakni PERTI (Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah), NU (Partai Nahdlatul Ulama), PARMUSI (Partai Muslim Indonesia) dan juga PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia). Partai politik berlambang kabah ini dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973. Penggabungan dari keempat Partai berasaskan Islam di Indonesia tersebut untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi pemilu pertama pada tahun 1973. Karena terjadi dinamika di tubuh PPP baru baru ini yang membuat Suharso Monoarfa lengser, membuat posisi tersebut sementara digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum PPP. Pada Pemilu 2024, PPP mendapatkan nomor urut 17.