BKPM Perkenalkan Peta Hilirisasi Investasi

Arahpolitik – Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis untuk sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)dan untuk mendorong transformasi ekonomi dengan melalui hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam di Indonesia.

Sekretaris Kementerian Investasi/Sekretaris Utama BKPM Ikmal Lukman telah memaparkan yaitu kegiatan diseminasi adalah sebuah tahap akhir dari rangkaian yaitu penyusunan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis pada tahun 2022 yang sudah telah dimulai sejak Juni lali.

Dia juga mengatakan kepada Kementerian Investasi/BKPM untuk membentuk Kedeputian Hilirisasi Investasi Strategis untuk menunjang terealisasi hilirisasi investasi yaitu berkualitas di Indonesia.

Peta jalan hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam yang merupakan salah satu dari lima agen terbesar pemerintah di Indonesia. dan Sesuai arahan Jokowi, dalam Kementerian Investasi/BKPM telah didorong untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas tinggi melalui hilirisasi dan industrialisasi.

Sekretaris Kementerian Investasi/BKPM telah bentuk Kedeputian Hilirisasi Investasi Strategis bisa mewujudkan visi telah. Melalui hilirisasi, akan terbuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, meningkatkan ekspor, pada akhirnya telah diharapkan dapat mendongkrak untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” Ikmal.

Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera

Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera yaitu memaparkan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang mengenai peta jalan hilirisasi investasi strategis yaitu yang telah disusun kepada para stakeholder terkait antara lain, dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah,yang pelaku usaha, asosiasi, dan akademisi.

Heldy tersebut mengatakan kedelapan sektor untuk meliputi minyak bumi, gas bumi, mineral, batu bara, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan.

Dia menyebut kajian yang telah dimuat dalam peta jalan tersebut ada tujuh aspek di antaranya yaitu terkait kebijakan, hulu, industri, rantai pasok dunia, infrastruktur kawasan, analisis risiko, dan rekomendasi kebijakan.

“Arahan hilirisasi ini kami harus buat scoring (penilaian), yaitu jadi ada formulasi untuk mengetahui mana hilirisasi yang terbaik. Diharapkan peta ini jalan ini mampu memberikan proyeksi yang tepat bagi langkah yang akan diambil atau untuk pengembangan hilirisasi di Indonesia,” penjelasan Heldy.

Berdasarkan data tersebut ini Kementerian Investasi/BKPM, tren realisasi investasi menunjukkan perubahan yang sangat cukup signifikan sejak dilaksanakannya hilirisasi di Indonesia.

Transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah sejak yaitu tahun 2019 dan sampai dengan tahun 2021 yaitu menunjukkan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dan meningkat 90,7 persen dari Rp61,6 triliun menjadi Rp117,5 triliun.