Anwar Ibrahim Blak Blakan Soal OPEC

Arahpolitik – Perdana Menteri Negara Malaysia Anwar Ibrahim yang menyinggung tentang soal kerja sama di kedua negara yaitu dalam sebuah bentuk ‘OPEC’ atau kelapa sawit.

Anwar secara mengatakan Indonesia adalah salah satu negara pemberi sumbangsih kelapa sawit yang terbesar di dunia, dan yang disusul dengan Malaysia. bukan Karena itulah menurutnya apabila dengan kerja sama ini dapat berjalan pada, ‘OPEC’dan kelapa sawit bisa terbentuk.

“Common concerted effort, dalam satu strategi bersama. dengan Umpamanya kelapa sawit, di Indonesia sekitar yang sudah mencapai 68 persen pada pengeluarannya. yaitu (produksi CPO), kedua Malaysia. Kalau ada kesepakatan pada OPEC’ dalam sebuah kelapa sawit,” jelas dalam CT Corp Leadership Forum yaitu di Menara Bank Mega, pada hari Senin (9/1).

Dia menuturkan sebetul dalam rencana membuat ‘OPEC’ pada kelapa sawit yang sudah dicanangkan pada sejak 2015, dimana hanya saja tidak ada perkembangannya.katanya

“Cuma, yang sudah diwujudkan yaitu sejak 2015, tapi tidak ada perkembang di karena kan masing-masing(Indonesia dan Malaysia) lembab sedikit,” sambung Anwar.

Negara Indonesia dan Negara Malaysia yaitu sebagai produsen kelapa sawit yang terbesar di dunia, dimana memang sempat membentuk sebuah Council of Palm Oil Producing Countries atau dinamakan (CPOPC) pada Tahun 2015 lalu. Hal ini telah dilakukan secara upaya dalam bersama kedua negara yang untuk menguasai pasar produk – produk hilir pada kelapa sawit di Asia.

CPOPC Berangotakan pada Indonesia dan Malaysia

CPOPC beranggotakan pada Negara Indonesia dan Negara Malaysia diman di tambah 4 negara dalam pengamat alias observer countries atau yakni Kolombia atau Ghana, Honduras, dan Papua Nugini.

Terlepas dari sebuah menguap kolaborasi Negara Indonesia dan Negara Malaysia dimana, Anwar Ibrahim telah menegaskan saat ini Negara Indonesia harus bersatu dengan Negara Malaysia, yang termasuk dalam menjalankan sebuah carbon trading dan dalam energi baru terbarukan pada (EBT).

Anwar pede jika kekuatan tersebut di Negara Indonesia dan Negara Malaysia dimana digabungkan, dalam kedua negara serumpun ini bisa menjadi sebuah yang terdepan di kawasan. dan Bahkan, PM Malaysia tersebut juga siap mendukung dalam penuh kepemimpinan pada RI di ASEAN untuk Pada tahun 2023.

“ASEAN yang agak sedikit muram, tapi pada giliran Negara Indonesia yang mengurus, mengetuai, chairman pada ASEAN. Jadi saya memberikan jaminan. pada Negara Malaysia, yang kita akan berikan seluruh dukungan supaya kepemimpinan Negara Indonesia, giliran Negara Indonesia tahun ini, akan cukup berkesan apa yang perlu kita lakukan, secara akan kita lakukan bersama. Itu maksimum yang saya kita bikin,” tegasnya.