Fahri Hamzah Geram Partai Gelora DilolosPemilu

Arahpolitik – Wakil Ketua, Umum Partai Gelombang Rakyat, Gelora Bapak Fahri Hamzah geram kepada Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity, (Netgrit) Hadar Nafis Gumay telah menuding partai yang diloloskan untuk menjadi peserta Pemilu di 2024.

Fahri yang menilai telah ada upaya terstruktur tersebut, dalam sistematis, dan masif sebuah oleh Koalisi pada Masyarakat Sipil dan Kawal Pemilu, Bersih secara dimotori Hadar yang untuk mematikan Partai Gelora agar tak bisa mengikuti Pemilu 2024.

Fahri mengaku secara dengan heran pada langkah Koalisi Masyarakat Sipil pada Kawal Pemilu Bersih yang telah melaporkan persoalan dugaan kepada KPU yang meloloskan partai tersebut ke Komisi II DPR pada hari Rabu (11/1/2023 lalu. Apalagi, adanya dalam laporan itu mereka telah membawa nama Istana, dan Mendagri, hingga ke Menko Polhukam.

Dia menuding Hadar Gumay Cs yang membawa agenda terselubung yaitu dari para pengusaha dan konglomerat yang tertentu, dan lantaran mereka takut terkait gagasan pada perubahan total telah dibawa Partai Gelora.

“Ngakunya kepada masyarakat sipil tapi tapi tidak yang dibela pada pengusaha dan konglomerat yang bikin parpol. saya khawatir dengan mantan pimpinan KPU ini dipakai dan masuk angin, terus buangnya secara sembarangan,” ujarnya.

Fahri menyebut Hadar Cs yang justru ingin melindungi partai tersebut, yang sebenarnya tidak lolos untuk sebagai peserta Pemilu di 2024. Menurut, Partai Gelora ‘dikeroyok’ ditekan, dan maka akan semakin terlihat kemenangan kepada Partai Gelora.

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih

Sebelum, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih telah menunjukkan tangkapan yaitu di layar perbincangan,dan menunjukkan dugaan intervensi pihak Istana dan hingga menteri terhadap KPU, yaitu agar meloloskan Partai Gelora untuk menjadi peserta Pemilu di 2024 dalam rapat yang Komisi II DPR, oada Rabu (11/1/2023) lalu.

Hadar juga secara dengan mengungkapkan tangkapan yaitu dengan pesan melalui WhatsApp dari anggota KPUD dalam resah dengan instruksi kepada KPU RI tersebut.

Ketua KPU Hasyim Asyari, dengan membantah tuduhan bahwa mereka lah yang telah memaksa dan mengintimidasi para anggota KPUD tersebut. yang untuk meloloskan partai sebagai peserta pada Pemilu di 2024. dimana Menko Polhukam Mahfud MD juga dengan membantah diirnya untuk melakukan intervensi yang untuk meloloskan Partai Gelora sebagai peserta pemilu di 2024.