Pekerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Arahpolitik – BPJS Ketenaga kerjaan telah menggelar acara Early Year Strategic Meeting,(EYSM) di 2023, pada Hyatt Sanur Hotel Denpasar di Bali. Acara dibuka langsung pada Direktur Utama BPJS atas Ketenaga kerjaan Bapak Anggoro Eko Cahyo, pada tanggal (19/1/23).
Direktur Jenderal Bina atas Pembangunan Daerah pada Kemendagri Teguh Setyabudi telah mewakili Mendagri yang menjadi keynote speaker dalam acara pada Jumat (20/1/23).
Teguh membicarakan, kegiatan merupakan media pembekalan dan strategis bagi seluruh pejabat pada BPJS Ketenagakerjaan. Baik tingkat pusat maupun wilayah atau cabang di seluruh Indonesia.
Tujuannya untuk mencapai target kepesertaan aktif dimana akan pada akhir tahun 2022, dan sudah 36 juta orang dan akan target di tahun 2026 sebesar 70 juta orang.
Guna mendukung pelaksanaan pada program jaminan sosial atas ketenagakerjaan,Dan pemerintah telah menerbitkan beberapa regulasi yaitu seperti UU 40/ tahun 2004 tentang SJSN, dan UU 24/tahun 2011 tentang BPJS, dan UU 11/ tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dan UU 23/tahun 2014 tentang Pemda, dan PP 37/tahun 2021 tentang JKP dan Inpres 2/tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan.
Dalam Inpres pada Bulan 2/tahun 2021, pak Presiden menginstruksikan 24 K/L, Gubernur dan Bupati dan Wali Kota untuk mengambil langkah-langkah yang akan diperlukan yang sesuai tugas, fungsi dan wewenangnya masing untuk melakukan optimalisasi pada pelaksanaan Program Jamsostek.
“Kemendagri berperan antara dalam sinkronisasi pada NSPK dan mendorong kepala daerah agar pekerja di wilayah akan terdaftar Jamsostek. yang Selain itu, Kemendagri berperan untuk penyediaan akses NIK untuk dimanfaatkan sebagai data kepesertaan,” kata Teguh dalam keterangannya, pada Rabu (25/1/23).
manfaat yang diterima dari lima program jamsostek
Dengan manfaat yang diterima dari lima program jamsostek yaitu, (JHT, JKK, JKM, JP dan JKP) dan dapat mencegah masyarakat pekerja untuk keluarganya yang jatuh menjadi keluarga miskin baru, atau bahkan dengan miskin ekstrem ketika mengalami guncangan pada ekonomi yang akibat kecelakaan kerja atau krisis ekonomi.
Selain manfaat yang, sudah memberikan rasa aman kepada pekerja dan sehingga dapat lebih berkonsentrasi, dan dalam meningkatkan motivasi atau maupun produktivitas kerja.
“Media massa yang memiliki peran penting yaitu dalam mensosialisasikan pentingnya pada manfaat program Jamsostek,” tuturnya.
Menurut data, yang terlihat bahwa sejumlah kecelakaan pada kerja di Tahun 2017 sampai 2021 yang terus mengalami kenaikan. Di Tahun 2021 yaitu sebanyak 234.270 kasus. dan Bahkan periode pada Januari sampai Maret di2022 telah ada 61.805 kasus.
Kondisi yang pengangguran diIndonesia pada Agustus di2022 yaitu sebesar 5,86 persen sampai 8,41 juta orang. Sementara jumlah dengan penduduk miskin per September di 2022 yang sebanyak 26.363.260 jiwa, (mencapai 9,57 persen), dan penduduk miskin ekstrem bulan Maret di2022 mencapai 2,04 persen (mencapai 5.590.724 jiwa).