Pendaftar BBM Subsidi Didominasi Kendaraan
Arahpolitik – PT Pertamina, Persero. telah mencatat 80 persen dalam pendaftar penerima bahan bakar minyak, BBM. subsidi yang merupakan pengguna kendaraan pribadi. dalam Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan ada lebih dari 5 juta unit secara kendaraan yang didaftarkan dalam program Subsidi yang Tepat. Ada 54 persen dengan jenis kendaraan yang mendaftar untuk minyak Pertalite 46 persen dan sisanya akan mendaftar untuk Solar.
“Dari data itu, dimana sudah banyak yang pengguna pada pertalite utuk mendaftar sebesar 80 persen akan didominasi oleh pengguna pribadi. dan Sedangkan untuk pemakai solar komposisinya yang cukup seimbang antara pengguna pribadi atau pada kendaraan umum,” ujar Irto dalam keterangan resmi,pada Jumat (3/3).
Program Subsidi akan Tepat dilakukan secara mendata kendaraan dengan menggunakan BBM bersubsidi. kepada Pertamina berharap dengan penyaluran Pertalite atau Solar akan bisa lebih termonitor, secara serta mencegah kecurangan sampai penyalahgunaan BBM ini dalam lapangan.
Khusus kepada DKI Jakarta, implementasi program Subsidi yang Tepat dilaksanakan dengan full cycle sejak pada 1 Maret 2023.kepada Pertamina lantas dengan mengingatkan ke masyarakat merasa berhak untuk mendapatkan BBM subsidi secara agar segera mendaftarkan pada kendaraannya.
“Saat ini Pertamina akan yang terus melakukan secara sosialisasi dan edukasi yang mengenai pada tata cara pendaftaran,dan serta menguji coba dengan kesiapan dengan verifikasi QR Code. dalam Pertamina juga terus memantau pada perkembangan revisi Peraturan Presiden pada Nomor 191 Tahun 2014 dimana sudah menjadi regulasi acuan secara penetapan penyaluran BBM bersubsidi,” tandas Irto.
kepastian dengan soal kapan revisi Peraturan kepada Presiden
Namun, yang belum ada kepastian dengan soal kapan revisi Peraturan kepada Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yaitu tentang Penyediaan, atau Pendistribusian, dengan Harga Jual Eceran untuk BBM rampung.
Teranyar, Direktur Jenderal Minyak atau Gas Bumi, Migas.yaitu Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dimana hanya mengatakan draft revisi sudah dikirim katanya. Dimana, Dia belum bisa memastikan kapan proses itu berlanjut. untuk Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengatakan untuk hal ini tak jauh beda. kepada Arifin menyebut konsep pembatasan dimana sudah dikirim dan masih harus untuk menunggu tahap selanjutnya.
Meski pun tidak memastikan kapan bisa dalam pembatasan pertalite atau solar yang dilakukan, Arifin menegaskan untuk kebijakan tersebut bakal berlaku jika dalam revisi Perpres 191 Tahun 2014 sudah disetujui. dimana, ia mengaku untuk pihaknya yang siap jika ternyata memang masih di perlu atau ada diperbaiki lagi.
“Yang jelasnya, kita akan melihat bahwa pada kelas” tertentu yang seharusnya juga sudah bisa dengan menggunakan BBM yang berkualitas baik ,” ungkapan Arifin pada Kompleks DPR RI,di Jakarta Pusat,pada hari Selasa (24/1) yang lalu.