Produksi jagung di beberapa sentra produsen kini sedang dalam kondisi yang melimpah. Menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan Perum Bulog dan pelaku usaha lainnya terus didorong untuk menyerap secara optimal hasil panen petani. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi situasi jagung yang melimpah seperti saat ini.
"Pemerintah berupaya mengantisipasi situasi seperti ini. Pada pokoknya itu, bagaimana hasil panen jagung petani dapat terserap secara baik," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024). "Pemerintah melalui Perum Bulog telah melaksanakannya dan stakeholder lainnya seperti private sector pelaku usaha pakan dan peternak unggas, juga telah kami kumpulkan dan menghasilkan suatu komitmen bersama dalam penyerapan jagung," lanjutnya. Lebih lanjut, kata Arief, secara intensif Bapanas terus melakukan koordinasi terkait langkah langkah penyerapan jagung bersama pemangku kepentingan terkait.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 170 171 172 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 5 Halaman all DPRA Dorong Pemerintah Aceh Tuntaskan Pembangunan Rumah Sakit Regional Meulaboh Serambinews.com Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 135 Kurikulum Merdeka, Bab 4 Pilihan Ganda dan Esai Halaman 4 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 55 58 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman 4
Pada Rabu (8/5/2024), Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono mengunjungi sentra jagung di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Perum Bulog, pelaku usaha jagung, serta asosiasi/koperasi peternak itu, telah disepakati sebuah komitmen bersama. Mereka sepakat menyerap dengan harga sesuai ketentuan kebijakan fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen dan Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen.
Para pemangku kepentinga pun berkomitmen mempercepat proses distribusi jagung, utamanya ke sentra sentra peternakan di Jawa, Panen raya jagung di Bima dan Dompu ini diperkirakan masih berlangsung sampai Juli mendatang. Per 14 Mei 2024, total secara keseluruhan jagung dalam negeri yang diserap Bulog telah menyentuh 16 ribu ton.
Itu terdiri dari serapan pada infrastruktur pascapanen di Gudang Corn Drying Center (CDC) Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total serap 5 ribu ton dan CDC Bolaang Mongondow Sulawesi Utara di angka 5,7 ribu ton. Di samping itu, terdapat pula penyerapan di luar CDC yang totalnya telah mencapai 5,4 ribu ton. Secara terperinci, penyerapan tertinggi di luar CDC ada di Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog NTB dengan capaian 4,9 ribu ton.
Lalu Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo 150 ton dilanjutkan Kanwil Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tercatat telah menyerap 110,57 ton. Kanwil Sulawesi Tenggara di angka 101,2 ton, Kanwil Jawa Tengah 100 ton, dan Kanwil Jawa Timur 9,95 ton. Arief mengatakan, penyerapan produksi dalam negeri yang dilakukan tentunya guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Hal itu sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar pemerintah dapat berperan sebagai stabilisator harga pangan. "Mulai dari tingkat produsen sampai konsumen. Apalagi jagung itu krusial karena berkaitan erat dengan komoditas daging ayam dan telur,” pungkas Arief.